Presentasi Case saya yang pertama dalam stase pediatry ini adalah mengenai anak dengan keluhan kejang dan demam 1 jam sebelum masuk rumah sakit.. Ini datanya..
Pasien anak perempuan 3 tahun, TB 89 cm, BB 12 kg, datang dengan keluhan kejang dan demam 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Kejang berlangsung 10 menit, kedua tangan dan kaki menyentak-nyentak dan kedua mata mendelik ke atas. Setelah kejang pasien lemas namun masih sadar. Bangkitan kejang merupakan yang ke-3. Sebelumnya pasien pernah kejang tanpa demam pada umur 1 tahun 6 bulan dan kejang demam pada umur 2 tahun 11 bulan. Tidak ada riwayat kejang dalam keluarga pasien. Pasien tidak batuk – pilek dan tidak ada keluhan BAB dan BAK..
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Somnolent
Tanda Vital
Frekuensi Nadi : 130x/ menit
Frekuensi Nafas : 60x/ menit
Suhu Tubuh : 37.7oC
Faring : Hiperemis
Cor, Pulmo, dan Abdomen tidak ada kelainan
Hasil Lab pada Hari pertama pemeriksaan :
Leukosit : 8.500 /uL
Hb : *10.5 gr/dL
Ht : *33.4 %
Trombosit : 360.000 /mm3
LED : 7 mm/1 Jam
Basofil : -
Eosinofil : 2 %
Batang : 3 %
Segmen : 70 %
Limfosit : 20 %
Monosit : 2 %
Nah, berdasarkan hasil di atas saya agak sedikit ragu untuk menentukan apakah dia kejang demam atau epilepsi.. Kriteria kejang demam adalah sbb :
1. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan – 4 tahun.
2. Kejang berlangsung hanya sebentar tidak lebih dari 15 menit.
3. Kejang bersifat umum.
4. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam.
5. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal.
6. Fruekensi bangkitan kejang dalam 1 tahun tidak lebih dari 4 kali .
7. EEG setelah sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan.
Pada anak di atas belum dilakukan EEG..
Di salah 1 literature yang saya baca, ada tertulis kalimat "apabila pasien pernah kejang tanpa demam, maka bila ia dikemudian hari kejang dengan demam, maka tidak termasuk kejang demam.."..
Sedangkan di literature yang lain saya membaca bahwa definisi epilepsi adalah kejang yang tidak terprovokasi yang berlangsung 2 kali atau lebih dalam interval waktu lebih dari 24 jam..
Kedua hal di atas membuat saya bingung mau menjadikan apa diagnosa kerja pada pasien ini.. Atau memang dia mengalami epilepsi yang terprovokasi demam (ada di text book anak u.i. yang jadul itu..)
Ternyata.. Yang terbaru ialah epilepsi yang terprovokasi demam sudah tidak berlaku lagi..
Maka saya dengan mantab mendiagnosa anak ini mengalami kejang demam..
6 comments:
Sebenarnya tidak cukup sampai di situ jal..Km mestinya jg harus menentukan itu termasuk kejang demam sederhana atau kompleks..
Langkah selanjutnya adalah menentukan fokal infeksi.Pasien tidak batuk pilek..BAB dan BAK tidak ada keluhan.Leukosit jg dalam batas normal..Lantas dimanakah gerangan infeksinya?
Kejang demam nya sederhana mas, krn udah pas sama kriteria Livingston..
Sedangkan fokal infeksinya saya pikir karena faringitis, yang disebabkan oleh viral, makanya leukositnya tidak naik..
wah sudah pada jadi dokter beneran ya...
btw..ngeblog ya nggak mubadzir dong kalau menambah wawasan....makanya tulisan ijal kan bagus bagus, ada manfaatnya...jadi saya suka mampir...hehehehe
makasih yaa doanya buat dunda
FYI, yg kanan itu OP yang ke2xnya dan yang kiri kmaren skalian di OP karena hasil USG menunjukkan potensi hernia juga...:)
Wah lengkap deh penjabarannya.. ilmu yg berguna nih..
pada pasien yang histeria biasanya mereka suka pura2 kejang buat nyari perhatian.. biasanya terjadi pada wanita.. mereka jadi kejang menirukan kejang pada epilepsi.. tapi kalo diperhatiin seksama bisa ketauan koq bedanya..
Post a Comment